top of page
liufetoonys

PERTEMUAN 8 KELAS X

Jenis Pola Hunian Sejarah Kehidupan Manusia Purba Masa Praaksara

Drama tari tentang kehidupan manusia purba di kawasan Gunung Helan, Ningxia, Cina. ANTARA FOTO menit Manusia purba pada masa pra-sejarah menerapkan hunian dengan pola berpindah-pindah atau nomaden. Sejarah kehidupan manusia purba pada zaman praaksara sudah memiliki jenis pola hunian. Masyarakat manusia purba pada masa awal menerapkan hunian dengan pola berpindah-pindah atau nomaden. Ada dua jenis pola hunian manusia purba pada zaman praaksara, yakni tempat yang berdekatan dengan sumber air dan hidup di alam terbuka. Di sekitar sumber air tersebut terdapat banyak makanan, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ketika sumber makanan habis, mereka akan berpindah mencari tempat lain. menjelaskan, pola hunian manusia purba di masa praaksara tersebut dapat dilihat dari letak geografis situs-situs serta kondisi lingkungannya. Di Indonesia, beberapa contoh yang menunjukkan pola hunian seperti itu adalah situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo seperti situs Sangiran, Sambung macan, Trinil, Ngawi, Ngandong, dan lainnya. Fosil Pithecanthropus Mojokertensis: Sejarah, Arti, Penemu, & Ciri Arti Meganthropus Paleojavanicus: Sejarah, Penemu, Ciri, & Karakter Apa Saja Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia? Jenis Pola Hunian Manusia Purba yang disusun Mestika Zed dan kawan-kawan, diterangkan bahwa pola khas hunian manusia purba dibagi menjadi dua karakter khas, yakni sebagai berikut:

1. Kedekatan dengan sumber air Ketersediaan air bersifat pokok dalam kebutuhan makhluk hidup. Maka, di daerah yang dekat sumber air, akan ada banyak bahan makanan untuk manusia purba, seperti berbagai jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan.

2. Kehidupan di Alam Terbuka Manusia purba cenderung hidup di dekat aliran sungai. Pola ini menunjukkan bahwa manusia purba hidup pada alam terbuka dan menerapkan pola nomaden atau berpindah-pindah.

Manusia purba juga memanfaatkan gua-gua sebagai tempat tinggal sementara alias tidak menetap dalam waktu yang lama. Ketika sumber makanan di sekitar mereka habis, maka akan mencari tempat tinggal yang baru, begitu seterusnya. Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada masa food-gathering atau masa berburu dan meramu, manusia purba sangat bergantung kepada kondisi alam. Baca juga: Sejarah Pithecanthropus Erectus: Penemu, Ciri, & Lokasi Ditemukan Sejarah Fosil Homo Wajakensis: Penemu, Lokasi, dan Ciri-ciri Sumber Sejarah Kerajaan Salakanegara: Letak, Keruntuhan, Raja-raja Veni Rosfenti dalam Modul Sejarah Indonesia mengungkapkan, perkakas yang digunakan oleh manusia purba pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah batu utuh sederhana yang digunakan untuk memotong daging hasil buruan. Sedangkan pada masa food-producing atau masa bercocok-tanam, mereka mulai hidup menetap. Kehidupan mulai terorganisir dan berkelompok di suatu tempat. Manusia purba mulai memproduksi makanan bahkan mulai mengenal norma dan adat yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan. Sejarah Kerajaan Kalingga: Letak, Pendiri, & Masa Kejayaan Sejarah Runtuhnya Kerajaan Kalingga, Peninggalan, Daftar Raja-Ratu Sejarah Kerajaan Buleleng: Pendiri, Letak, Raja, & Peninggalan Bukti-bukti Peninggalan Ada beberapa bukti peninggalan kehidupan manusia purba di Indonesia pada masa awal dilihat dari pola huniannya, Seorang arkeolog bernama Von Stein Callenfels pada 1928-1931 melakukan penelitian di Gua Lawat, Ponorogo, Jawa Timur. Di situs itu, ditemukan abris sous roche yakni gua yang berbentuk ceruk pada karang yang dipakai sebagai rumah atau tempat tinggal sementara oleh manusia purba. Sejarah Kemunduran Peradaban Islam: Faktor dan Penyebabnya Sejarah Masjid Saka Tunggal Kebumen: Ciri Arsitektur & Filosofinya Sejarah & Profil Sunan Gresik: Wali Penyebar Islam Pertama di Jawa Kebudayaan abris sous roche ditemukan pula di beberapa daerah di Jawa Timur lainnya seperti Besuki dan Bojonegoro, juga di Sulawesi Selatan seperti di Lamocong. Selain itu, ditemukan juuga sampah dapur atau kjokkenmoddinger. Ini merupakan tumpukan kulit kerang, siput, atau tulang ikan. Sampah dapur banyak ditemukan di pesisir pantai Sumatera. Peninggalan beberapa hasil teknologi bebatuan juga ditemukan, seperti ujung panah, flake (alat-alat kecil dari batu), batu penggiling dan beberapa peralatan sederhana dari tanduk rusa.

TUGAS:CATAT PADA BUKU CATATAN MASING-MASING

42 views0 comments

Recent Posts

See All

PERTEMUAN KE 9 KELAS X

https://youtu.be/-UCcrUFijcY TUGAS: Setelah menonton vidio tersebut buatlah sebuah rangkuman pada buku catatan masing-masing. setelah...

PERTEMUAN 7 KELAS X

https://youtu.be/k7tnPggWu7Y?t=49 TUGAS MENONTON VIDIO TERSEBUT BUATLAH SEBUAH RINGKASAN CATATAN PADA BUKU MASING-MASING BUATLAH 5...

ULANGAN H 1 KELAS X

1. Penerapan konsep sinkronik dalam kehidupan sehari-hari yaitu 2. Penerapan konsep diakronik dalam kehidupan sehari-hari yaitu 3. ...

Comments


bottom of page